PEMBUATAN GAME TOWER DEFENSE HEROES CONQUEST MENGGUNAKAN UNITY
DOI:
https://doi.org/10.33005/santika.v2i0.112Keywords:
Game, Tower Defense, Unity3D, Dimensi, GenreAbstract
Video game merupakan salah satu sarana hiburan yang sudah tidak asing lagi untuk semua orang dan sangat di gemari oleh banyak orang dari segala usia. Hal itu disebabkan video game dapat diakses tidak hanya melalui PC ataupun konsol, tetapi juga melalui ponsel pintar.
Seringkali game juga dimanfaatkan untuk menghilangkan stress karena game dianggap seru dan menyenangkan. Ada sebuah riset untuk mengetahui apakah sebuah game mampu untuk menghilangkan stress. Riset dilakukan dengan mewawancarai 1.000 gamer tentang pandangan mereka terhadap game. Hasilnya, periset menemukan bahwa 55 persen perserta riset bermain video game karena membantu mereka untuk menghilangkan stres.
Video game juga memiliki banyak genre (tipe), salah satunya adalah strategy. Strategy game adalah sebuah video game yang hasil akhirnya ditentukan dari cara apa yang dipilih oleh pemain. Genre strategy ini memiliki beberapa sub-genre, salah satunya adalah Tower Defense. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis memilih untuk merancang game Heroes Conquest. Game Heroes Conquest adalah game yang ber-genre Tower Defense. Pemain diharuskan untuk melindungi base atau markas dari musuh-musuh yang berjalan ke dalam base dengan cara mengeluarkan tower untuk menyerang musuh-musuh tersebut. Demi terwujudnya perancangan dan pembuatan game ini. Maka diperlukan juga engine game maker yang mumpuni. Unity3D dipilih sebagai engine game untuk membuat game Heroes Conquest karena unity3D merupaka game engine yang support multi-platform build dan juga mampu mebuat game baik 2D, 2.5D, 3D.
References
[2] Cholifah, W. N., Yulianingsih, & Sagita, S. M. (2018). PENGUJIAN BLACK BOX TESTING PADA APLIKASI ACTION & STRATEGY BERBASIS ANDROID DENGAN TEKNOLOGI PHONEGAP. Jakarta Selatan: Universitas Indraprasta PGRI.
[3] Febtriko, A., & Puspitasari, I. (2018). MENGUKUR KREATIFITAS DAN KUALITAS PEMOGRAMAN PADA SISWA SMK KOTA PEKANBARU JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DENGAN SIMULASI ROBOT. Universitas Abdurrab Pekanbaru: Universitas Abdurrab Pekanbaru.
[4] Fu, F. L., Su, R. C., & Yu, S. C. (2009). EGameFlow: A scale to measure learners’ enjoyment of e-learning games. Computers & Education, 52(1), 101-112.
[5] Grivin. M. W. (2015). GAME ENGINE Minahasa: Universitas Klabat.
[6] Haas, J. (2014). A history of the unity game engine. Diss. WORCESTER POLYTECHNIC INSTITUTE
[7] Kevin, B., Pragantha, J., & Haris, D. A. (2016). PEMBUATAN GAME TOWER DEFENSE SUMMONER’S QUEST MENGGUNAKAN UNITY DENGAN TOUCH GESTURE RECOGNIZER. Jurnal Ilmu Komputer dan Sistem Informasi, 4(2), 340-347.
[8] Liu, S., Chaoran, L., Yue, L., Heng, M., Xiao, H., Yiming, S., ... & Qinting, T. (2019). Automatic generation of tower defense levels using PCG. In Proceedings of the 14th International Conference on the Foundations of Digital Games (pp. 1-9).
[9] Linden, R., Lopes, R., & Bidarra, R. (2014). Procedural Generation of Dungeons. IEEE Transactions on Computational Intelligence and AI in Games, 6(1), 78 - 89.
[10] Putra, F. P. (2012). Pembuatan Game Animasi 3d Role Playing Game Untuk Pendidikan Budaya Dengan Unity3d Dan Bahasa Pemrograman C (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
[11] Qomari, R. (2008). Pengembangan instrumen evaluasi domain afektif. INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 13(1), 87-109.
[12] Setyamurti, A., Wardhono, W. S., & Afirianto, T. (2016). Implementasi Procedural Generation untuk Membangun Level Tactical RPG dengan menggunakan Metode Occupancy Regulated Extension. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN, 2548, 964X..