Diagnosa Penyakit Dengan Metode Certainty Factor
DOI:
https://doi.org/10.33005/santika.v1i0.15Keywords:
certainty factor, penyakit, sistem pakar, tabel keputusanAbstract
Abstrak— Untuk mendiagnosa penyakit seorang pasien, maka dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan oleh pasien tersebut guna memutuskan prakiraan penyakit yang diderita oleh pasien. Dilakukannya diagnosa awal dapat membantu para pasien berguna mengantisipasi penyakit masuk dalam fase yang lebih parah. Sehingga dengan adanya sistem pakar yang membantu dalam menentukan prakiraan penyakit berdasarkan gejala yang dirasakan pasien, diharapkan dapat membantu para pasien. Pengetahuan pakar dapat disimpan dalam sistem pakar yang mana dapat dimanfaatkan dan diakses dengan lebih mudah. Pengumpulan pengetahuan dari pakar ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, dan dari hasil pengumpulan informasi tersebut dirancanglah tabel keputusan dan pohon keputusan. Tabel keputusan dan pohon keputusan berisi aturan yang berasal dari premis/kondisi dan aksi/kesimpulan. Aturan tersebut merupakan pengetahuan yang menjadi dasar dalam sistem pakar. Akan tetapi, aturan tersebut tidak mengakomodasi faktor ketidakpastian sehingga ditambahkan certainty factor (CF). Hasilnya CF dapat membantu untuk menentukan tingkat kepercayaan prediksi penyakit berdasarkan aturan yang telah dibuat berdasarkan pakar.
References
[2] Isbagio H, Albar Z, Kasjmir YI, Setiyohadi B. Lupus Eritematosus Sistematik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI. Jakarta. 2006. (Sudoyo, et al., 2006).
[3] Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak menular, Dirjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, Petunjuk Teknis Program Deteksi Dini Pengendalian Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES) di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. 2016
[4] Longmore M, Wilkinson I, Turmezei T, Cheung K (ed). Oxford handbook of clinical medicine. 7th edition. Oxford University Press. Oxford. 2008. Hlm 540-541. (Longmore, et al., 2008).
[5] Fauci AS (ed). Harrison’s Manual of Medicine. 17th edition. McGraw Hill Medical. USA. 2009. Hlm 885-886. (Braunwald, et al., 2009).
[6] Petri M, et al. derivation and validation of the Systemic Lupus International Collborating Clinics classification criteria for systemic lupus eritematosus. Arthritis and Rheumatism. 2012 Aug;64(8):2677-86.
[7] Kurnianto, B. D., Husna, D. Z. & Mansyur, Z. B., 2016. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kelamin Pada Pria Menggunakan Metode Forward Chaining dan Certainty Factor Berbasis Web. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, pp. 43-48.
[8] Kristanto, A., 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gaya Media. R. Octa, D. Djami, S. Mola, T. Widiastuti, and J. I. Komputer, “PENERAPAN MODIFIED CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR TES KEPRIBADIAN FLAG,” J-ICON, vol. 6, no. 1, pp. 45–52, 2018.
[9] E. Roventa and T. Spircu, “Certainty factors theory,” Studies in Fuzziness and Soft Computing, vol. 227, pp. 153–160, 2009, doi: 10.1007/978-3-540-77463-1_6.
[10] R. Kruse, E. Schwecke, and J. Heinsohn, Uncertainty and Vagueness in Knowledge Based Systems: Numerical Methods. Springer Science & Business Media, 2012.
[11] R. Octa, D. Djami, S. Mola, T. Widiastuti, and J. I. Komputer, “PENERAPAN MODIFIED CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR TES KEPRIBADIAN FLAG,” J-ICON, vol. 6, no. 1, pp. 45–52, 2018.
[12] R. Agusli, Sutarman, and Suhendri, “Sistem Pakar Identifikasi Tipe Kepribadian Karyawan Menggunakan Metode Certainty Factor,” Jurnal SISFOTEK GLOBAL, vol. 7, no. 1, pp. 21–27, 2017.
[13] “Pengertian dan Penerapan Decision Tree.” https://garudacyber.co.id/artikel/1545-pengertian-dan-penerapan-decision-tree (accessed Jun. 21, 2020).
[14] Arifin, M., S., & Retnani, W. E. Y., 2017. Penerapan Metode Certainty Factor Untuk Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Tembakau. Berkala Saintek, Volume V, pp. 21-28.
[15] Latumakulita, Luther A. (2012) : Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Anak Menggunakan Certainty Factor (Cf), Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 2, Oktober 2012